
Oleh : Suhana
Ringkasan
Ikan hias Tetra memiliki peran penting dalam perekonomian perikanan hias nasional. Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi 90 juta ekor ikan hias Tetra, yang berkontribusi sekitar 5,97% dari total produksi ikan hias nasional. Nilai produksi ikan hias Tetra tercatat mencapai Rp. 219,60 Miliar. Tetra menempati posisi keempat dalam daftar 10 jenis ikan hias yang paling banyak diproduksi di Indonesia, setelah ikan Mas, Cupang, dan Komet. Produksi ikan hias Tetra menunjukkan peningkatan yang signifikan selama periode 2018-2023, dengan puncaknya terjadi pada tahun 2020.
Sebagian besar produksi ikan hias Tetra Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 84,36% dari total produksi nasional. Provinsi lain seperti Jawa Timur dan Banten turut berkontribusi meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Ikan hias Tetra juga memiliki pasar ekspor yang besar, dengan total ekspor mencapai 54,13 juta ekor pada tahun 2023, yang mencakup sekitar 60,09% dari total produksi nasional. Negara tujuan ekspor utama adalah China dan Jepang, yang masing-masing menyumbang kontribusi terbesar. Selain ekspor, perdagangan domestik antarprovinsi juga tercatat mencapai 2,51 juta ekor. Namun, tantangan yang dihadapi industri ini meliputi fluktuasi permintaan global dan persaingan dari negara produsen ikan hias lainnya. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur, inovasi dalam budidaya, dan strategi ekspansi pasar internasional menjadi kunci untuk mempertahankan dan mengembangkan industri ikan hias Tetra Indonesia.
Produksi Ikan Tetra
Total produksi ikan hias Indonesia tahun 2023 mencapai 1,51 milyar ekor (KKP, 2025). Ikan hias Tetra masuk dalam 10 jenis ikan hias yang paling banyak di produksi pembudidaya ikan di Indonesia tahun 2023. Kesepuluh jenis ikan hias yang paling banyak diproduksi tahun 2023 adalah ikan Mas, Cupang, Komet, Tetra, Koki, Gupi, Angelfish, Plati, Moli, dan Lohan (Tabel 1).
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa pada tahun 2023 volume produksi ikan hias Tetra mencapai 90 juta ekor atau sekitar 5,97% dari total produksi ikan hias nasional. Dengan volume produksi tersebut, ikan Tetra menduduki posisi ke empat besar jenis ikan hias yang diproduksi para pembudidaya ikan di Indonesia. Sementara itu nilai produksi ikan hias Tetra tahun 2023 mencapai Rp. 219, 60 Milyar. Artinya harga produsen ikan hias Tetra tahun 2023 rata-rata mencapai Rp. 2.438 per ekor.
Tabel 1. Top 10 Jenis Ikan Hias Produksi Indonesia Tahun 2023
Catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2025) menunjukan bahwa dalam periode 2018-2023, produksi ikan Terta tercatat cenderung mengalami peningkatan. Produksi terbesar tercatat pada tahun 2020, yaitu mencapai 118,78 Juta Ekor, sementara terendah pada tahun 2018 yang hanya mencapai 4 Juta Ekor (Gambar 1).

Pada tahun 2023, produksi ikan hias Tetra tersebar di 12 Provinsi di Indonesia, dimana sekitar 76.001 ribu ekor atau 84,36% ikan hias Tetra di produksi oleh para pembudidaya yang ada di Provinsi Jawa Barat. Sebelas provinsi lainnya yang memproduksi ikan hias Tetra adalah Provinsi Jawa Timur (13,86%), Banten (1,31%), Jawa Tengah (0,24%), Kalimantan Selatan (0,08%), DKI Jakarta (0,05%), DI Yogyakarta (0,03%), Riau (0,02%), Lampung (0,02%), Kalimantan Tengah (0,02%), Sumatera Utara (0,01%) dan Sulawesi Selatan (0,00%). Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa sekitar 99,85% ikan hiat Tetra di produksi di provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa. Secara grafis sebaran produksi ikan hias Tetra tahun 2023 dapat dilihat pada Gambar 2.

Perdagangan Ikan Tetra
Pada tahun 2023 total ekspor ikan hias Tetra Indonesia mencapai 54,13 juta ekor (BKIPM, 2024) atau sekitar 60,09% dari total produksi ikan Tetra nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2023 sebagian besar produksi ikan hias Tetra nasional terserap oleh pasar eskpor. Total negara yang menjadi tujuan ekspor ikan hias Tetra Indonesia tahun 2023 mencapai 79 negara.
Sepuluh negara tujuan utama ekspor ikan hias Tetra adalah China, Japan, Singapore, Korea (South), United States, Thailand, Australia, Taiwan, United Kingdom dan Switzerland (Gambar 3). Kontribusi ekspor ke sepuluh negara tersebut mencapai 45,76 juta ekor atau sekitar 84,53%, dimana kontribusi China dan Japan masing-masing mencapai 41,64% dan 10,64%. Artinya China dan Japan merupakan pasar paling utama ekspor ikan hias Tetra Indonesia.

Berdasarkan catatan BKIPM (2024) terlihat bahwa total ikan hias Tetra yang dilalulintaskan antar wilayah di Indonesia tahun 2023 mencapai 2,51 juta ekor atau sekitar 2,79% dari total produksi ikan Tetra nasional. Sekitar 77,76% ikan hias Tetra yang dilalulintaskan antar wilayah di Indonesia bersumber dari Provinsi Jawa Timur. Sementara itu provinsi tujuan pengiriman tersebar di 28 Provinsi di Indonesia seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Simpulan dan Outlook
Industri ikan hias Tetra di Indonesia menunjukkan potensi besar dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, dengan volume produksi mencapai 90 juta ekor pada tahun 2023, atau sekitar 5,97% dari total produksi ikan hias nasional. Mayoritas produksi berasal dari Provinsi Jawa Barat, yang mencatatkan 84,36% dari total produksi nasional, dan sebagian besar produksi tersebut diserap oleh pasar ekspor, terutama ke China dan Jepang. Dengan peningkatan produksi yang terus tercatat sejak 2018, industri ini memiliki peluang untuk terus berkembang, baik dalam hal volume produksi maupun kualitas ikan yang dihasilkan. Ekspor ikan hias Tetra Indonesia pada tahun 2023 mencapai lebih dari 54 juta ekor, menjadikan pasar internasional, terutama di Asia dan Eropa, sebagai tujuan utama yang penting. Perdagangan domestik antarprovinsi juga menunjukkan potensi yang dapat diperluas dengan memperbaiki distribusi dan infrastruktur yang ada.
Ke depan, industri ikan hias Tetra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dengan meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar ekspor. Untuk itu, pengembangan infrastruktur distribusi, baik domestik maupun internasional, menjadi kunci penting dalam mendukung keberlanjutan industri ini. Peningkatan kualitas ikan melalui inovasi dalam budidaya serta menjaga keberlanjutan alam menjadi faktor penentu daya saing Indonesia di pasar global. Dengan kolaborasi antara pembudidaya, pemerintah, dan sektor swasta, industri ikan hias Tetra dapat memperkuat posisinya di pasar internasional. Namun, tantangan seperti fluktuasi permintaan global dan persaingan dari negara lain juga perlu diperhatikan. Untuk itu, strategi pengembangan yang berbasis pada peningkatan kualitas dan keberlanjutan akan menjadi kunci untuk menjaga daya saing jangka panjang.