ILUSTRASI. Ikan Nila

Oleh : Suhana (Email : suhana@suhana.web.id)

Ikan Tilapia atau lebih dikenal dengan sebutan ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan dominan yang di produksi perikanan air tawar di Indonesia. Data FAO (2020) menunjukkan bahwa pada tahun 2018 produksi ikan Nila mencapai 1,12 Juta Ton atau sekitar 31,94% dari total produksi perikanan budidaya ikan air tawar Indonesia.

Selain itu juga ikan Nila merupakan salah satu produk perikanan yang diperdagangkkan dipasar Internasional, termasuk produk utama ekspor perikanan Indonesia. Globefish (2021) menyatakan bahwa pasar ikan Nila telah cukup siap untuk menghadapi pandemi COVID-19 karena harga spesiesnya terjangkau dan kesesuaiannya untuk produk eceran.

Globefish (2021) menyebutkan bahwa perilaku konsumen baru yang muncul karena pandemi, seperti preferensi untuk pilihan makanan seafood dalam kemasan dan minat yang bangkit kembali pada masakan rumahan, kemungkinan besar akan bertahan selama beberapa waktu kedepan. Inovasi produk dan pengembangan layanan pengiriman ke rumah juga merupakan kemajuan permanen, bahkan setelah pemulihan masa depan dari efek COVID-19. Hal Ini merupakan peluang positif bagi pemasar ikan Nila, dan kenyataannya banyak yang melihat ini sebagai peluang penting, terutama produsen ikan Nila seperti Indonesia.

Namun, meskipun prospeknya cukup optimis, harus diingat bahwa pemasok ikan Nila dunia, khususnya Indonesia tetap tunduk pada biaya dan risiko akibat kenaikan biaya angkutan dan tantangan produksi ikan nila di dalam negeri yang makin besar. Beberapa wilayah di sentra budidaya ikan Nila, seperti Sumatera Utara mewacanakan untuk Kebijakan zero Karamba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, kebijakan zero KJA tersebut akan berpengaruh pada penurunan produksi ikan budidaya, khususnya Tilapia untuk kebutuhan ekspor. Oleh sebab itu pemerintah dan para pelaku usaha budidaya ikan Tilapia perlu mencari inovasi budidaya agar pasokan ikan Tilapia untuk kebutuhan ekspor dan konsumsi domestik tidak terganggu.

Berdasarkan hal tersebut artikel ini bertujuan untuk melihat peluang peningkatan ekspor ikan Nila Indonesia di pasar internasional. Untuk mendukung tujuan tersebut perlu mengetahu bagaimana arus perdagangan produk ikan Nila saat ini dan bagaimana penetrasi pasar Ikan Nila Indonesia dipasar Internasional. Dengan diketahuinya penluang peningkatan nilai ekspor ikan Nila tersebut diharapkan aktivitas usaha budidaya ikan Nila nasional terus terjaga dengan baik.

Definisi Produk Ekspor Ikan Tilapia. Berdasarkan klasisikasi kode perdagangan (HS Code 2017) produk perikanan, tercatat ada 4 jenis produk ikan nilai, yaitu Tilapia Segar (HS 03027100), Tilapia Beku (HS 03032300), Fillet Tilapia Segar (HS 03043100) dan Fillet Tilapia Beku (HS 03046100). Berdasarkan keempat kode HS tersebut terlihat bahwa produk ikan Tilapia diekspor dalam bentuk utuh (segar dan beku) dan fillet (segar dan beku).

Metodologi. Arus ekspor dianailisis dengan metode share ekspor tiap provinsi kepada masing-masing negara tujuan ekspor. Sementara itu penetrasi ekspor dianalisis dengan menggunakan indeks penetrasi produk. World Bank (2013) menyatakan bahwa Indikator ini mengukur sejauh mana ekspor suatu negara mencapai pasar yang sudah ada. Indeks Ini dihitung dengan perbandingan antara jumlah negara tujuan ekspor ikan Tilapia Indonesia dengan jumlah negara yang melaporkan mengimpor produk Tilapia pada tahun tersebut.

Nilai indek berkisar antar 0 hingga 1. Nilai 1 menunjukkan bahwa pelapor mengekspor ke setiap negara yang mengimpor produk ikan Tilapia. Penetrasi ekspor yang rendah mengindikasikan adanya hambatan perdagangan bagi perusahaan dalam memperluas jumlah pasar tujuan ekspor. Hambatan tersebut bisa bersumber dari dalam negarinya sendiir atau dari peraturan yang berlaku di masing-masing negara tujuan ekspor.

Namun demikian, menurut World Bank (2013) indeks ini memiliki keterbatasan. Indeks menghitung hubungan untuk setiap aliran perdagangan yang lebih besar dari 0. Dengan demikian, indeks yang tinggi dapat menutupi cakupan besar untuk ekspansi ekspor jika arus perdagangan semuanya relatif kecil. Indeks ini juga mengabaikan biaya tetap untuk memasuki pasar luar negeri, variabel biaya transaksi, dan sumbernya. Indeks Ini tidak dapat membedakan antara nilai rendah yang disebabkan oleh peraturan yang merugikan atau lingkungan bisnis dan yang dihasilkan dari biaya transportasi dan transaksi yang tinggi.

Kinerja Ekspor Ikan Tilapia. Ikan Tilapia merupakan salah satu jenis produk yang masuk 10 besar ekspor perikanan Indonesia. Catatan BPS (2021) terlihat bahwa ekspor ikan Tilapia dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Bahkan dalam masa pandemi Covid-19 nilai ekspor ikan Tilapia naik sebesar 17,13%. Data BPS (2021) tercatat bahwa volume ekspor ikan Tilapia tahun 2020 mencapai 12,29 Ribu Ton dengan nilai ekspor mencapai USD 78,44 Juta.

Gambar 1. Perkembangan Ekspor Ikan Tilapia (Sumber : BPS 2021, diolah)

Arus Ekspor Ikan Tilapia 2020. Berdasarkan data BPS (2021) terlihat bahwa pada tahun 2020 terdapat 5 provinsi di Indonesia yang melakukan ekspor ikan Tilapia, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. Kontribusi nilai ekspor ikan Tilapia dari kelima provinsi tersebut masing-masing adalah 91,66%, 8,29%, 0,04%, 0,004% dan 0,0001%. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar eksportir ikan Tilapia dari Indonesia.

Catatan BPS (2021) terlihat bahwa volume ekspor produk ikan Tilapia dari Sumatera Utara sebagian besar dikirim ke USA (51,29%), Canada (14,63%), dan Taiwan (11,73%). Volume ekspor ikan Tilapia dari Provinsi Jawa Tengah sebagian besar di kirim ke USA (58,75%) dan Netherland (23,54%). Volume ekspor ikan Tilapia dari Jawa Timur 100% diekspor ke Korea Selatan. Volume ekspor ikan Tilapia dari Provinsi Sulawesi Utara 100% diekspor ke Japan. Volume ekspor ikan Tilapia dari Provinsi DKI Jakarta 100% diekspor ke USA.

Tabel 1. Arus Ekspor Tilapia Indonesia 2020 (Sumber : Hasil Analisis 2021)

Suhana (2020) menyatakan bahwa Ikan Nila (Tilapia) merupakan salah satu produk perikanan budidaya yang banyak diimpor USA. Tingkat konsumsi ikan nila tertinggi keempat setelah Udang, Salmon dan Tuna. Tingkat konsumsi ikan nila USA tahun 2017 mencapai 1,08 pounds perkapita.

Penetrasi Pasar Ikan Tilapia. Berdasarkan hasil analisis (2021) terlihat bahwa nilai indeks penetrasi pasar ekspor ikan Tilapia Indonesia tahun 2019 hanya mencapai 0,10 atau turun jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 0,18.  Dalam periode 2012-2019 rata-rata nilai indek penetrasi pasar ekspor ikan Tilapia Indonesia hanya mencapai 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara yang mengimpor produk Tilapia dunia belum tersentuh oleh produk Tilapia Indonesia. Hal ini merupakan peluang besar bagi produk Tilapia Indonesia.

Tabel 2. Perkembangan Indeks Penetrasi Pasar Produk Ikan Tilapia (Sumber : Hasil Analisis 2021)

Simpulan dan Rekomendasi. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa produk ikan Nila Indonesia memiliki peluang besar untuk ditingkatkan. Hal ini terlihat dari indeks penetrasi pasar yang rata-rata baru mencapai 0,14. Catatan International Trade Centre terlihat bahwa pada tahun 2019 tercatat ada 154 negara yang mengimpor produk ikan Nila, namun Indonesia hanya bisa menembus pasar ekspor di 16 negara saja. Oleh sebab itu pemerintah dan para pelaku bisnis produk ikan Nila perlu terus berinovasi untuk menembus negara-negara yang selama ini mengimpor produk ikan Nila.

Sementara itu disisi hulu, pemerintah dan para pembudidaya ikan Nila perlu terus berinovasi dalam menerapkan usaha budidaya ikan Nila berkelanjutan. Misalnya menerapkan teknologi Bioflok untuk budidaya ikan Tilapia yang mulai banyak dilakukan oleh para pembudidaya ikan. Selain itu juga pasokan pakan ikan nila berbasis Maggot perlu terus disebarluaskan pada para pembudidaya ikan. Dengan sistem budidaya ikan nila berkelanjutan, diharapkan pasokan ikan Nila nasional akan terus terjaga dengan baik.

Referensi :

BPS 2021. Ekspor-Impor. Diakses dari https://www.bps.go.id/exim/

FAO 2020. FishStat

http://www.fao.org/in-action/globefish/market-reports/resource-detail/en/c/1263852/

World Bank 2013. Online Trade Outcomes Indicators. User’s Manual Version 1.0. World Integrated Trade Solution (WITS).

 

Versi PDF di download disini

   Send article as PDF   

Anda mungkin juga menyukai:

error: Content is protected !!