Ilustrasi : Ikan Tuna Cakalang Salah Satu Produk Impor Utama Saudi Arabia (Photo : Dokumen Pribadi)

Oleh : Suhana

Harga ikan cakalang di pasar Internasional pada bulan November 2023 mencapai USD 1.500 per Ton atau turun sebesar 11,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Berdasarkan Catatan ThaiUnion harga Cakalang (raw material) sejak bulan Juli sampai November 2023 terus mengalami penurunan (Tabel 1).

Tabel 1. Perkembangan Harga Cakalang dan Volume Impor Cakalang Thailand

No Periode Harga Cakalang (USD Per Ton) Volume Impor Cakalang Beku dan Segar Thailand (Ton)
1 Jan-22 1,600          24,008
2 Feb-22 1,650          41,929
3 Mar-22 1,900          53,437
4 Apr-22 1800          35,930
5 May-22 1600          69,789
6 Jun-22 1425          63,680
7 Jul-22 1,600          36,457
8 Aug-22 1,800          61,721
9 Sep-22 1,600          46,465
10 Oct-22 1,580          29,973
11 Nov-22 1,700          36,135
12 Dec-22 1,700          49,539
12 Jan-23 1,680          50,179
13 Feb-23 1,800          40,015
14 Mar-23 1,980          34,338
16 Apr-23 2,000          42,920
17 May-23 2,000          44,347
18 Jun-23 2,000          36,642
19 Jul-23 1,900          27,937
20 Aug-23 1,800          47,563
21 Sep-23 1,700          43,913
22 Oct-23 1,600
23 Nov-23 1,500

Sumber : www.thaiunion.com dan www.trademap.org, diakses 4 Desember 2023

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa sejak bulan Februari 2023 sampai September 2023 impor ikan Cakalang Beku dan Segar Thailand rata-rata turun sebesar 18,95% per bulan dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Penurunan tertinggi terjadi pada Juni 2023 yang turun drastis sebesar 42,46% dibaningkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan FAO (2023) penurunan harga tersebut dipicu oleh beberapa hal, yaitu (1) Penangkapan tuna meningkat di beberapa zona penangkapan utama, seperti Western and Central Pacific Ocean (WCPO) dan Eastern Pacific Ocean (EPO), sehingga pasokan tuna-cakalang dari zona-zona tersebut terus meningkat. Kedua, adanya trend penurunan impor bahan baku dari negara-negara produsen tuna olahan. Misalnya Thailand, Filipina, dan Spanyol melaporkan penurunan impor bahan baku tuna beku selama paruh pertama tahun 2023. Penurunan impor dapat mencerminkan penurunan permintaan atau penyesuaian stok, yang dapat mempengaruhi harga.

Ketiga, melemahnya permintaan produk Cakalang olahan. Permintaan global untuk produk tuna-CAkalang, baik dalam bentuk kaleng maupun non-kaleng, melemah karena faktor-faktor seperti inflasi tinggi, biaya hidup yang meningkat, dan penurunan pendapatan konsumen.  Beberapa pasar utama seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa mengalami penurunan impor atau permintaan untuk produk tuna tertentu, seperti tuna beku.

Berdasarkan hal diatas terlihat bahwa harga Cakalang pada beberapa bulan kedepan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan kondisi ekonomi global, termasuk inflasi, biaya hidup, dan pendapatan konsumen. Selain itu juga berakhirnya musim tangkapan Tuna-Cakalang di beberapa wilayah, khususnya di Western and Central Pacific Ocean (WCPO) dan Eastern Pacific Ocean (EPO) dapat menahan penurunan harga lebih jauh.

***

Referensi

(1) FAO (2023). Skipjack price dropped to USD 1 700 after staying high for a year.

(2) www.thaiunion.com

(3) www.trademap.org

   Send article as PDF   

Anda mungkin juga menyukai:

error: Content is protected !!