Oleh : Dr. Suhana, S.Pi, M.Si
Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jakarta
Pertumbuhan ekonomi triwulan I s.d. triwulan III-2022 nasional mengalami peningkatan sebesar 5,40 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,97 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan terbesar terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 19,57 persen [1].
Sementara itu pertumbuhan ekonomi sektor perikanan sampai triwulan III-2022 (C-to-C) tercatat hanya tumbuh sebesar 2,90%. Dimana nilai PDB Harga Konstan sektor perikanan sampai triwulan III-2022 mencapai Rp. 202.610 Milyar. Pertumbuhan ekonomi sektor perikanan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 5,40%.
Rendahnya pertumbuhan ekonomi perikanan sampai triwulan III-2022 didorong oleh adanya kontraksi ekonomi perikanan pada triwulan I dan rendahnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022. Pertumbuhan ekonomi perikanan triwulan I-2022 tercatat negative 0,51% dan triwulan II-2022 sebesar 2,73%.
Dengan kata lain sampai semester I-2022 pertumbuhan ekonomi perikanan hanya mencapai 1,16% atau lebih rendah dibandingkan awal pandemi covid (Semester 1 2020) yang mencapai 1,45%. Sementara pada semester 1 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi triwulan 1 mencapai 3,52% dan triwulan 2 mengalami kontraksi sebesar 0,63%. Kontraksi ekonomi perikanan triwulan 2 2020 sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, seperti pembatasan aktivitas masyarakat[2]. Secara nasional pertumbuhan ekonomi nasional triwulan I dan II-2022 mencapai 5,02% dan 5,45%. Secara grafis perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional, sektor perikanan, pertanian,peternakan,perburuan dan jasa pertanian, dan sektor kehutanan dan penebangan kayu periode triwulan I-2019 s.d. triwulan III-2022 dapat dilihat pada Gambar 1.
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi perikanan triwulan III-2022 mencapai 6,36% dibandingkan triwulan III-2021(Y On Y) atau 0,19% dibandingkan triwulan II-2022 (Q to Q). Hal inilah yang dapat menjadi kekuatan sektor perikanan untuk tumbuh lebih baik lagi di triwulan ke IV-2022.
Selain itu juga, berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa pada triwulan III-2022 pertumbuhan ekonomi sektor perikanan berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi sektor Pertanian,Peternakan,Perburuan dan Jasa Pertanian, dan Sektor Kehutanan dan Penebangan Kayu.
Mengejar Target Pertumbuhan 2022
Berdasarkan Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022 tercatat bahwa target pertumbuhan ekonomi perikanan sebesar 4-6% [4]. Artinya dengan kondisi pertumbuhan ekonomi perikanan sampai triwulan III-2022 baru mencapai 2,40% maka diperlukan pertumbuhan ekonomi perikanan sekitar 10-20% pada triwulan IV-2022. Tantangan ekonomi di triwulan IV-2022 cukup besar, terutama dalam menghadapi gejolak inflasi, khususnya di negara-negara tujuan ekspor.
Terlebih saat ini beberapa komoditas utama perikanan saat ini mengalami “gejolak” penurunan kinerja ekspor,seperti komoditas udang. Komoditas udang Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan harga ditingkat produsen, akibat dari penurunan permintaan udang dari negara tujuan ekspor utama, yaitu USA.
Sementara itu iklim investasi di sektor perikanan dalam dua tahun terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup tajam. Investasi PMA sektor perikanan tahun 2021 turun sangat tajam, yaitu turun sebesar 65% dibandingkan tahun 2020. Sementara sampai triwulan III-2022 investasi PMA sektor perikanan baru mencapai USD 19.854 Juta atau sekitar 16 % lebih tinggi dibandingkan total investasi PMA sektor perikanan tahun 2021[5].
Oleh sebab itu diperlukan keseriusan pemerintah dalam mendorong aktivitas usaha sektor perikanan. Belajar dari sebelumnya bahwa konsistensi dan ketegasan kebijakan di sektor perikanan menjadi kunci dalam meningkatkan kepercayaan para investor PMA dan PMDN dalam menanamkan modalnya di sektor perikanan.
Selain itu juga diperlukan upaya serius untuk meningkatkan serapan komoditas perikanan di pasar domestik. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar bagi produk perikanan nasional. Oleh sebab itu diperlukan dukungan infrastruktur perikanan guna memperlancar distribusi produk perikanan sampai kepada para konsumen di seluruh wilayah nusantara dalam kondisi yang segar dan bermutu tinggi.
Referensi
[1] Badan Pusat Statistik, “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022,” 2022. [Online]. Available: https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/11/07/1914/ekonomi-indonesia-triwulan-iii-2022-tumbuh-5-72-persen–y-on-y-.html.
[2] Suhana, “Semester 1-2022 , Pertumbuhan PDB Perikanan Lebih Rendah dibandingkan Awal Pandemi Covid,” www.suhana.web.id, 2022. https://suhana.web.id/2022/08/10/semester-1-2022-pertumbuhan-pdb-perikanan-lebih-rendah-dibandingkan-awal-pandemi-covid/ (accessed Nov. 03, 2022).
[3] Badan Pusat Statistik RI, “[Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah), 2022,” Badan Pusat Statistik RI, 2022. https://www.bps.go.id/indicator/11/65/1/-seri-2010-pdb-seri-2010.html (accessed Nov. 03, 2022).
[4] Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 116 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022. 2021.
[5] Suhana, “Investasi Sektor Perikanan Triwulan 3 Tahun 2022,” www.suhana.web.id, 2022. https://suhana.web.id/2022/10/30/investasi-sektor-perikanan-triwulan-iii-2022/ (accessed Nov. 08, 2022).