Oleh : Dr. Suhana, S.Pi, M.Si
Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jakarta
Dewan Pakar Dewan Ikan Hias Indonesia (DIHI)
Bisnis ikan hias adalah bisnis besar[1]. Bisnis ikan hias mungkin selama ini diabaikan oleh sisi produksi ikan konsumsi, misalnya budidaya ikan lebih focus untuk memproduksi ikan konsumsi guna memberi makan populasi dunia yang terus bertambah. Keberlanjutan, profitabilitas, dampak lingkungan, dan penciptaan lapangan kerja hanyalah beberapa faktor yang mendorong produksi.
Indonesia merupakan salah satu dari Top 10 negara eksportir ikan hias dunia. Namun demikian pada awal pandemic Covid-19 kinerja ekspor ikan hias Indonesia mengalami kontraksi yang cukup tinggi[2]. Kelompok jenis produk ikan hias air laut pada masa pandemic Covid-19 mengalami penurunan nilai ekspor lebih besar dibandingkan kelompok ikan hias air tawar. Hal ini diduga karena terhentinya aktivitas muat ekspor ikan hias air laut di beberapa bandara muat ekspor ikan hias air laut, seperti Bandara Ngurah Rai Bali. Aktivitas muat ekspor ikan hias pada masa pandemic Covid-19 terkonstrasi di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Hal ini tercermin dari share nilai ekspor ikan hias dari Bandara Soekarno-Hatta yang mencapai 96,17% dari total nilai ekspor ikan hias pada triwulan 1 2021[2].
Dua tahun pasca pandemic Covid-19 diharapkan ada peningkatan kinerja ekspor ikan hias Indonesia. Oleh sebab itu tujuan penulisan paper ini adalah (1) menganalisis pertumbuhan nilai ekspor ikan hias pasca 2 tahun pandemic covid 19, khususnya kinerja ekspor per triwulan 3 2022; dan (2) menganalisis tingkat konsentrasi ekspor ikan hias menurut negara tujuan ekspor dan provinsi asal.
Metode yang digunakan dalan penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang[3]. Metode ini bertujuan untuk membuat analisa deskriptif yang memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurasi mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang dikaji.
Definisi Produk Ikan Hias Indonesia. Indonesia mempunya lebih dari 400 spesies ikan hias [4], namun demikian hanya beberapa jenis saja yang sudah memiliki nomenklatur klasifikasi barang yang digunakan di seluruh dunia (HS Code)[2]. Berdasarkan HS Code 8 Digit, produk ikan hias terdiri dari 13 jenis produk, yaitu Benih ikan Botia (Chromobotia macracanthus), Benih ikan hias air tawar lainnya, Koi (Cyprinus carpio), selain benih, Mas koki (Carassius auratus), selain benih, Cupang aduan (Beta splendens), selain benih, Arwana (Scleropages formosus), selain benih, Arwana Jardini (Scleropages jardini), selain benih, Ikan hias air tawar lainnya, selain benih, Benih ikan hias lainnya, selain air tawar, Ikan banggai cardinal (Pterapogon kauderni), selain benih, Napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), selain benih dan Ikan hias lainnya, selain air tawar, selain benih [5].
Berdasarkan jenis produk ikan hias tersebut terlihat bahwa ada 9 jenis produk yang termasuk kelompok ikan hias air tawar dan 4 jenis produk yang tergolong kelompok ikan hias air laut. Secara detail kode HS dari ketiga belas produk ikan hias tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Definisi Produk Ikan Hias Menurut Kode HS 8 Digit
No | Kelompok | Kode HS | Deskripsi |
1 | Ikan hias air tawar | 03011111 | Benih ikan Botia (Chromobotia macracanthus) |
2 | Ikan hias air tawar | 03011119 | Benih ikan hias air tawar lainnya |
3 | Ikan hias air tawar | 03011191 | Koi (Cyprinus carpio), selain benih |
4 | Ikan hias air tawar | 03011192 | Mas koki (Carassius auratus), selain benih |
5 | Ikan hias air tawar | 03011193 | Cupang aduan (Beta splendens), selain benih |
6 | Ikan hias air tawar | 03011194 | Oscar (Astonotus ocellatus), selain benih |
7 | Ikan hias air tawar | 03011195 | Arwana (Scleropages formosus), selain benih |
8 | Ikan hias air tawar | 03011196 | Arwana Jardini (Scleropages jardini), selain benih |
9 | Ikan hias air tawar | 03011199 | Ikan hias air tawar lainnya, selain benih |
10 | Ikan hias air laut | 03011910 | Benih ikan hias lainnya, selain air tawar |
11 | Ikan hias air laut | 03011991 | Ikan banggai cardinal (Pterapogon kauderni), selain benih |
12 | Ikan hias air laut | 03011992 | Napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), selain benih |
13 | Ikan hias air laut | 03011999 | Ikan hias lainnya, selain air tawar, selain benih |
Sumber : [5] dan [2]
Data yang dipakai dalam kajian ini adalah data ekspor ikan hias per Triwulan 3 2022 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. Data tersebut diperoleh dari website resmi BPS melalui website www.bps.go.id[6]. Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan paper ini adalah pertama, analisis pertumbuhan nilai ekspor ikan hias Indonesia per Triwulan 3 2022.
Kedua, Concentration Ratio Analysis (CRm). Tingkat konsentrasi adalah konsep yang mengungkapkan total share dari ekspor ikan hias atau negara tujuan ekspor produk ikan hias Indonesia. CRm dihitung dengan bantuan formula yang diberikan di bawah ini[7]. Meskipun m dapat mengambil nilai antara 0 dan 100, sebagian besar nilai CR4 dan CR8 digunakan dalam berbagai literatur. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini akan digunakan nilai CR4 dan CR8. Dalam rumusnya, CRm adalah rasio konsentrasi dan Pi adalah market share dari produk perikanan atau negara tujuan ekspor perikanan provinsi Jawa Barat Rasio Konsentrasi (CRm) ditafsirkan sebagai berikut[8];
- Jika CR4 < 30, tingkat konsentrasi rendah
- Jika 30≤CR4<50, tingkat konsentrasi sedang
- Jika 50≤CR4<70, tingkat konsentrasi tinggi
- Jika CR4≥70, tingkat konsentrasi sangat tinggi.
Pertumbuhan Ekspor Ikan Hias
Ekspor ikan hias Indonesia per Triwulan 3 2022 terlihat mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumya. Total nilai ekspor ikan hias Indonesia per triwulan 3 2022 mencapai USD 26,07 Juta, terdiri dari nilai ekspor ikan hias air tawar sebesar USD 21,01 Juta dan ikan hias air laut sebesar USD 5,06 Juta).
Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa nilai ekspor ikan hias triwulan 3 2022 hanya tumbuh 0,77% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Padahal pada triwulan 3 2021, total nilai ekspor ikan hias Indonesia tumbuh mencapai 14,31% dibandingkan tahun sebelumnya. Perlambatan kinerja ekspor ikan hias tersebut terlihat sudah terjadi sejak triwulan 1 2022, dan terus mengalami pertumbuhan negative pada triwulan 2 dan 3.
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa kelompok ikan hias terlihat bahwa pertriwulan 3 2022 ikan hias air laut mengalami penurunan yang lebih tinggi dibandingkan ikan hias air tawar. Nilai ekspor Ikan hias air laut per triwulan 3 2022 hanya tumbuh sebesar 1,71%, padahal pada periode yang sama tahun 2021 tumbuh sebesar 17,95%. Nilai ekspor ikan hias air tawar per triwulan 3 2022 hanya tumbuh sebesar 0,54%, padahal pada periode yang sama tahun 2021 tumbuh mencapai 13,48%.
Penurunan nilai ekspor ikan hias air laut lebih tinggi dibandingkan ikan hias air tawar diduga disebabkan pengaruh dari masih berlangsungnya perang Rusia-Ukraina. Karena banyak negara tujuan ekspor ikan hias laut Indonesia ke negara-negara di wilayah Eropa dan Amerika Serikat. Sementara ekspor ikan hias air tawar dominan ke wilayah Asia dan Amerika, khususnya Jepang, China dan Amerika.
Konsentrasi Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Laut
Tingkat konsentrasi negara tujuan ekspor ikan hias tergolong sedang, hal ini ditunjukan dengan nilai CR4 sebesar 44,54% (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa produk ikan hias air laut Indonesia tidak terkonsentrasi di beberapa negara tujuan ekspor saja, namun lebih luas distribusinya. Kondisi tersebut sangat menguntungkan bagi produk ikan hias air laut Indonesia, karena ketika ada negara-negara tujuan ekspor yang terganggu, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kinerja ekspor ikan hias Indonesia. Produk ikan hias Indonesia masih bisa masuk ke negara-negara tujuan ekspor lainnya.
Tabel 2. Konsentrasi Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Laut Per Triwulan 3 2022
CRi | Tujuan Ekspor | Nilai (USD) | Share (%) | Cri Ratio (%) |
CR1 | United States | 1,033,048 | 20.42 | 20.42 |
CR2 | China | 480,212 | 9.49 | 29.91 |
CR3 | Germany, Fed. Rep. Of | 379,252 | 7.50 | 37.41 |
CR4 | Netherlands | 360,924 | 7.13 | 44.54 |
CR5 | Japan | 268,096 | 5.30 | 49.84 |
CR6 | United Kingdom | 265,237 | 5.24 | 55.08 |
CR7 | Australia | 227,973 | 4.51 | 59.59 |
CR8 | Canada | 184,272 | 3.64 | 63.23 |
Sumber : Analisis 2022
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa per triwulan 3 2022 terdapat 20 negara tujuan utama ekspor ikan hias air laut Indonesia. Nilai ekspor dari keduapuluh negara tujuan tersebut mencapai USD 4,43 Juta atau sekitar 87,60% dari total nilai ekspor ikan hias air laut Indonesia. Keduapuluh negara tujuan ekspor ikan hias air laut tersebut adalah United State (20,42%), China (9,49%), Germany (7,50%), Netherland (7,13%), Japan (5,30%), United Kingdom (5,24%), Australia (4,51%), Canada (3,64%), Hong Kong (3,64%), Poland (3,20%), France (2,73%), Italy (2,69%), Singapore (1,92%), Korea (1,76%), Taiwan (1,62%), Czech (1,62%), Israel (1,42%), South Aprica (1,34%), Russia (1,22%) dan Brazil (1,21%). Secara grafis sebaran 20 negara tujuan ekspor ikan hias air laut tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Konsentrasi Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Tawar
Tingkat konsentrasi negara tujuan ekspor ikan hias air tawar tergolong sedang, hal ini ditunjukan dengan nilai CR4 sebesar 43,67% (Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa produk ikan hias air tawar Indonesia tidak terkonsentrasi di beberapa negara tujuan ekspor saja, namun lebih luas distribusinya. Kondisi tersebut sangat menguntungkan bagi produk ikan hias air tawar Indonesia, karena ketika ada negara-negara tujuan ekspor yang terganggu, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kinerja ekspor ikan hias air tawar Indonesia. Produk ikan hias air tawar Indonesia masih bisa masuk ke negara-negara tujuan ekspor lainnya.
Tabel 3. Konsentrasi Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Tawar Per Triwulan 3 2022
CRi | Tujuan Ekspor | Nilai (USD) | Share (%) | Cri Ratio (%) |
CR1 | Japan | 2,740,725 | 13.04 | 13.04 |
CR2 | China | 2,296,687 | 10.93 | 23.97 |
CR3 | United States | 2,125,756 | 10.12 | 34.09 |
CR4 | Taiwan | 2,013,245 | 9.58 | 43.67 |
CR5 | Viet Nam | 1,497,065 | 7.12 | 50.80 |
CR6 | Singapore | 1,263,234 | 6.01 | 56.81 |
CR7 | United Kingdom | 1,113,449 | 5.30 | 62.11 |
CR8 | Australia | 881,288 | 4.19 | 66.30 |
Sumber : Analisis 2022
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa per triwulan 3 2022 terdapat 20 negara tujuan utama ekspor ikan hias air tawar Indonesia. Nilai ekspor dari keduapuluh negara tujuan tersebut mencapai USD 18,60 Juta atau sekitar 87,60% dari total nilai ekspor ikan hias air tawar Indonesia. Keduapuluh negara tujuan ekspor ikan hias air laut tersebut adalah Japan (13,04%), China (10,93%), United State (10,12%), Taiwan (9,58%), Viet Nam (7,12%), Singapore (6,01%), United Kingdom (5,30%), Australia (4,19%), Korea (2,96%), Thailand (2,70%), Germany (2,09%), Canada (1,95%), Philippines (1,94%), Hong Kong (1,93%), Spain (1,92%), India (1,52%), Malaysia (1,46%), Netherland (1,38%), Switzerland (1,25%) dan Poland (1,12%). Secara grafis sebaran 20 negara tujuan ekspor ikan hias air tawar tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Tingkat Konsentrasi Provinsi Asal Ekspor Ikan Hias
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa per triwulan 3 tahun 2022 tingkat konsentrasi provinsi asal ekspor ikan hias air tawar dan air laut tergolong sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rasio CR4 dari provinsi asal ekspor ikan hias air laut dan air tawar diatas 70%.
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa nilai CR4 provinsi asal ekspor ikan hias air laut mencapai 95,86% (Tabel 4). Artinya kinerja ekspor ikan hias air laut sangat tergantung pada beberapa provinsi saja. Akibatnya Ketika terjadi gangguan aktivitas ekspor di provinsi-provinsi tersebut maka akan berdampak pada penurunan kinerja ekspor ikan hias air laut, seperti halnya yang terjadi pada awal pandemic covid-19. Kinerja ekspor ikan hias air laut pada awal pandemic covid-19 turun akibat terganggunya aktivitas logistik ekspor ikan hias air laut, bahkan beberapa bandara muat ekspor ikan hias air laut sempat terhenti, seperti Bandara Ngurah Rai Bali[2].
Tabel 4. Konsentrasi Provinsi Asal Ekspor Ikan Hias Air Laut Per Triwulan 3 2022
CRi | Provinsi Asal | Nilai (USD) | Share (%) | Cri Ratio (%) |
CR1 | Bali | 3,207,550 | 63.40 | 63.40 |
CR2 | Banten | 954,493 | 18.87 | 82.27 |
CR3 | DKI Jakarta | 474,721 | 9.38 | 91.65 |
CR4 | Jawa Barat | 212,987 | 4.21 | 95.86 |
CR5 | Sumatera Utara | 114,746 | 2.27 | 98.13 |
CR6 | Jawa Timur | 81,604 | 1.61 | 99.74 |
CR7 | Kalimantan Utara | 7,791 | 0.15 | 99.90 |
CR8 | Sulawesi Utara | 4,440 | 0.09 | 99.98 |
Sumber : Analisis 2022
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa provinsi asal ekspor ikan hias air laut pada triwulan 3 2022 terpusat di Provinsi Bali (63,40%), Banten (18,87%), DKI Jakarta (9,38%) dan Jawa Barat (4,21%). Total kontribusi nilai ekspor keempat provinsi tersebut mencapai 95,86% dari total nilai ekspor ikan hias air laut pada triwulan 3 2022. Secara grafis share nilai ekspor ikan hias air laut menurut provinsi asal dapat dilihat pada Gambar 4.
Sementara itu berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa nilai rasio konsentrasi CR4 provinsi asal ekspor ikan hias air tawar pada triwulan 3 2022 mencapai 96,02%. Secara detail tingkat konsentrasi provinsi asal ekspor ikan hias air tawar per triwulan 3 2022 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Konsentrasi Provinsi Asal Ekspor Ikan Hias Air Tawar Per Triwulan 3 2022
CRi | Provinsi Asal | Nilai (USD) | Share (%) | Cri Ratio (%) |
CR1 | Jawa Barat | 10,873,290 | 51.75 | 51.75 |
CR2 | Kalimantan Barat | 4,129,895 | 19.66 | 71.40 |
CR3 | DKI Jakarta | 3,909,251 | 18.61 | 90.01 |
CR4 | Banten | 1,263,140 | 6.01 | 96.02 |
CR5 | Riau | 655,011 | 3.12 | 99.14 |
CR6 | Kalimantan Selatan | 56,000 | 0.27 | 99.40 |
CR7 | Kalimantan Tengah | 50,321 | 0.24 | 99.64 |
CR8 | Sumatera Utara | 47,817 | 0.23 | 99.87 |
Sumber : Analisis 2022
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa Provinsi Jawa Barat tercatat sebagai provinsi terbesar share nilai ekspor ikan hias air tawar per triwulan 3 2022, yaitu mencapai 51,75% dari total nilai ekspor ikan hias air tawar di Indonesia. Disusul oleh Provinsi Kalimantan Barat (19,66%), DKI Jakarta (18,61%) dan Banten (6,01%). Secara grafis share nilai ekspor ikan hias air tawar per triwulan 3 2022 dapat dilihat pada Gambar 5.
Simpulan dan Implikasi Kebijakan
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ekspor ikan hias Indonesia per Triwulan 3 2022 terlihat mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumya. Nilai ekspor ikan hias triwulan 3 2022 hanya tumbuh 0,77% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Padahal pada triwulan 3 2021, total nilai ekspor ikan hias Indonesia tumbuh mencapai 14,31%. Kelompok ikan hias air laut mengalami penurunan yang lebih tinggi dibandingkan ikan hias air tawar.
Tingkat konsentrasi negara tujuan ekspor ikan hias, baik ikan hias air laut maupun ikan hias air tawar tergolong sedang. Hal ini ditunjukan dengan nilai CR4 berkisar antara 30≤CR4<50. Kondisi tersebut merupakan modal besar bagi para pelaku usaha ikan hias Indonesia untuk dapat bertahan ketika dibeberapa negara tujuan ekspor mengalami gangguan ekonomi seperti saat ini. Karena negara tujuan ekspor tidak tergantung pada beberapa negara tujuan saja.
Sementara itu tingkat konsentrasi provinsi asal ekspor ikan hias tergolong sangat tinggi, dimana nilai CR4≥70. Bahkan nilai CR4 provinsi asal ekspor ikan hias air laut mencapai 95,86% dan provinsi asal ekspor ikan hias air tawar mencapai 96,02%. Oleh sebab itu diperlukan dorongan yang kuat bagi para pelaku usaha ikan hias di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan perlombaan dan pameran ikan hias di setiap daerah. Sehingga diharapkan dapat mendorong pasar ikan hias di dalam negeri yang potensinya sangat besar.
Referensi
[1] Andrew Leingang, “An introduction to ornamental aquaculture: starting a business, part I | The Fish Site,” thefishsite.com, 2021. https://thefishsite.com/articles/an-introduction-to-ornamental-aquaculture-starting-a-business-part-i (accessed Nov. 03, 2022).
[2] Suhana and P. R. Marlianingrum, Ekspor Ikan Hias di Era Pandemi Covid-19. Tantangan dan Strategi. STIEMJ Press, 2021.
[3] Mohammad Nazir, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, 1988.
[4] D. S. Said and Hidayat, 101 Ikan Hias Air Tawar Nusantara. LIPI Press, 2015.
[5] Badan Pusat Statistik RI, “Master Kode HS,” 2021. https://www.bps.go.id/exim/masterhs.html#subjekViewTab4.
[6] Badan Pusat Statistik, “Ekspor Impor,” www.bps.go.id, 2022. https://www.bps.go.id/exim/ (accessed Nov. 02, 2022).
[7] A. De Vany and Cassey Lee Hong Kim, “Stochastic Market Structure : Concentration Measures And Motion Picture Antitrust,” Paper No. 52, 2003.
[8] M. S. SÜYGÜN, “Export Diversification in Terms of Countries and Products: an Assessment of Mersin Province in Turkey,” Mersin Univ. J. Marit. Fac., vol. 3, no. 2, pp. 51–56, 2021, doi: 10.47512/meujmaf.1038376.