Pandu Laut Nusantara, komunitas pecinta dan penjaga ekosistem laut bersinergi dengan perusahaan global Suzuki menanam bibit bakau (mangrove) di Muara Cileutik Pangandaran Minggu (12/12/2021). Sekitar 5.000 bibit bakau yang ditanam diharapkan akan memperkuat daya tahan pantai dari kikisan arus laut dan menjadi tempat hidup dan perlindungan biota laut.
Sehari sebelumnya yakni pada Sabtu (11/12/2021), Pandu Laut dan Suzuki menggelar aksi bersih pantai serta pelepasliaran belangkas (mimi) dan sidat (glass eel) di Pantai Barat dan Muara Cileutik Pangandaran. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan komitmen para pandu laut dan masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan demi kesejahteraan generasi mendatang. Ajang yang diikuti ratusan orang ini tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pandu Laut bersinergi dengan Suzuki karena selama ini, perusahaan global tersebut mengusung slogan “Suzuki Clean Ocean Project”. Komitmen tersebut ditunjukkan Suzuki dengan menggelar Clean-up the World Campaign di seluruh dunia termasuk Indonesia. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Kabupaten Pangandaran turut mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini.
Selain komunitas-komunitas yang tergabung dalam pandu laut, ajang ini juga diikuti para pelajar, wisatawan, dan masyarakat setempat.
Kegiatan bersih pantai dilakukan di Pantai Barat Pangandaran pada Sabtu (11/12/2021). Kegiatan kali ini juga dibarengi dengan pelepasliaran belangkas atau biasa disebut mimi. Hewan langka yang hampir punah ini didatangkan dari perairan Riau untuk dikembangbiakkan di perairan Pangandaran.
Kegiatan di Pantai Barat Pangandaran dilanjutkan dengan pelepasliaran sidat di Muara Cileutik Pangandaran. Seperti halnya belangkas, sidat juga tergolong biota laut yang langka dan terancam punah. Karena itu diperlukan restocking untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutannya di alam.
Dalam kesempatan ini, pihak Suzuki juga mendonasikan tempat sampah kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang diserahkan secara simbolis oleh Joshi Prasetya, Strategic Planning Departement Head PT SIS kepada Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran.
“Kegiatan ini tidak sekadar bersih-bersih sampah di pantai, tetapi lebih dari itu, untuk menumbuhkan kecintaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya dan ekosistem laut. Sampah plastik ini sangat merusak lingkungan sehingga seharusnya plastik sekali pakai tidak digunakan lagi. Menjaga ekosistem berarti juga kita melindungi kepentingan dan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir hingga generasi-generasi berikutnya,” kata Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti di sela kegiatan bersih pantai.
Menteri kelautan dan Perikanan periode 2014 – 2019 itu menambahkan, komitmen menjaga keberlanjutan ekosistem laut merupakan kewajiban sepanjang hayat yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat tugas, jabatan, dan kepentingan jangka pendek lainnya. Karenanya, meskipun tak lagi menjadi menteri, Susi tetap aktif memperjuangkan nilai-nilai kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan di sektor kelautan dan sumber daya alam lainnya.
Aceng Ulumudin, Sales & Marketing Outboard Motor Section Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan kegiatan yang telah Suzuki lakukan sejak 2015 ini merupakan kepedulian Perusahaan terhadap kelestarian laut dan ekosistemnya. “Kami selalu ingin berpartisipasi aktif dalam melestarikan lingkungan, khususnya laut yang sedang mengalami krisis pencemaran. Untuk itu, kami membuat program Clean Up The World yang dilaksanakan setiap tahun di berbagai daerah. Tahun ini kami melaksanakannya di Pangandaran sebagai kawasan yang aktif menggalakan kampanye kebersihan pantai. Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk membuat pantai dan laut bersih dari sampah,” terang Aceng.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menambahkan, Pemda Pangandaran tidak bisa sendirian menjaga kebersihan dan kelestarian pantai. Butuh sinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga Pandandaran tetap indah sebagai tempat wisata.
“Karena itu, masyarakat Pangandaran sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada komunitas Pandu Laut, dan Suzuki yang telah turut menjaga kelestarian lingkungan di kawasan ini,” kata Jeje.
Sementara itu Suhana—Dosen STIE Muhammadiyah Jakarta sekaligus Wakil Sekretaris PAndu Laut Nusantara—mengatakan bahwa aktivitas bersama dengan Pandu Laut Nusantara merupakan bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan guna merawat sumberdaya laut dari kepunahan dan bentuk pertanggungjawaban tridarma perguruan tinggi dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya laut” Tutup Suhana