Catatan Akhir Tahun 2020 (1)
Ekspor Ikan Hias : “terpukul” di awal, naik lagi diakhir tahun
Oleh : Suhana
Ekspor Ikan Hias di Masa Pandemi Covid-19 mengalami tantangan yang cukup besar, khususnya terkait dengan ketersediaan dan kenaikan harga biaya logistik pengiriman ikan ke negara tujuan ekspor. Dalam artikel sebelumnya penulis menyampaikan bahwa pada awal masa pandemi covid-19 biaya cargo angkutan produk ikan hias mengalami peningakatan 3-4 kali dibandingkan harga normal.
Baca juga : https://suhana.web.id/2020/05/22/tantangan-ekspor-ikan-hias-di-masa-pandemi-covid-19/
Akibatnya nilai ekspor ikan hias pada triwulan 1 dan 2 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2019. Baru pada triwulan 3 2020, nilai ekspor ikan hias mengalami peningkatan dibandingkan triwulan yang sama tahun 2019. Hal ini didorong oleh permintaan ikan hias dari negara-negara tujuan ekspor dan kembalinya beroperasi pesawat-pesawat cargo yang menuju ke negara tujuan ekspor ikan hias.
Data BPS (2020) menunjukan bahwa nilai ekspor ikan hias pada triwulan 1 dan 2 2020 mencapai USD 6,41 Juta dan USD 7,34 Juta atau turun sebesar 24,77% dan 8,35% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Sementara pada triwulan 3 2020, nilai ekspor ikan hias mencapai USD 8,88 Juta atau naik sebesar 11,59 % dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Namun demikian jika dibandingkan antar triwulan (Q to Q), terlihat bahwa sejak triwulan 2 2020 nilai ekspor ikan hias terus mengalami peningkatan (Gambar 1).
Negara Tujuan Ekspor
Berdasarkan Catatan BPS (2020) terlihat bahwa negara tujuan ekspor ikan hias terbesar dari Indonesia adalah China, Japan, Amerika Serikat, Singapore, Australia dan United Kingdom. Pada triwulan 3 2020, total share nilai ekspor ke lima negara tersebut mencapai 58,47% dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia. Pada triwulan 3 2020 share nilai ekspor ikan hias Indonesia ke China mencapai 27,95% dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia. Sementara itu share nilai ekspor ikan hias ke Japan dan USA pada triwulan 3 2020 mencapat 11,05% dan 9,28% dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia.
Provinsi Asal Ekspor
Sementara itu provinsi pengekspor ikan hias terbesar di Indonesia pada triwulan 3 2020 adalah Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Bali dan Banten. Total nilai ekspor ikan hias dari kelima provinsi tersebut pada triwulan 3 2020 mencapai USD 8,54 Juta atau sekitar 96,22% dari total nilai ekspor ikan hias nasional (USD 8,88 Juta).
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas ekspor ikan hias Indonesia sampai saat ini masih didimonasi oleh kelima wilayah tersebut. Para pelaku ekspor ikan hias sampai saat ini banyak berdomisili di kelima wilayah provinsi tersebut. Padahal disetiap wilayah Indonesia memiliki potensi ikan hias yang beragam.
Hal ini menjadi tantangan tersediri, bagaimana kedepan ekonomi ikan hias dapat memberikan manfaat bagi ekonomi berbagai daerah, tidak hanya di lima wilayah tersebut. Misalnya ikan hias Arwana Jardini yang mayoritas terdapat diwilayah Papua, ternyata pelaku ekspornya hanya ada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Artinya nilai ekonomi dari ikan hias Arwana Jardini tersebut kedepan harus dapat memberikan manfaat bagi ekonomi perikanan di wilayah Papua.
Arus Perdagangan Ikan Hias 2020
Berdasarkan catatan BPS (2020) terlihat bahwa ikan hias dari Provinsi Jawa Barat sebagian besar di ekspor ke Japan (19,04%), Amerika Serikat (12,89%), United Kingdom (6,21%), Singapore (5,14%) dan Germany (4,24%). Ikan hias dari Provinsi DKI Jakarta sebagian besar di ekspor ke Japan (15,39%), China (12,92%), Singapore (12,96 %), Amerika Serikat (9,42%), dan Kore (4,86%). Ikan hias dari Provinsi Banten sebagian besar di ekspor ke Japan (15,39%), China (12,92%), Singapore (12,96 %), Amerika Serikat (9,42%), dan Korea (4,86%).
Sementara itu dilihat dari jenis produk ikan hias terlihat ada 3 kelompok kode HS utama yang diekspor dari Indonesia, yaitu (1) ikan hias air tawar lainnya, selian benih; (2) Arwana (Scleropages formosus), selain benih; dan (3) ikan hias lainnya, selain air tawar, selain benih.
Data BPS (2020) terlihat bahwa pada tahun 2020 (Per Triwulan 3) ikan hias air tawar lainnya, selian benih sebagain besar di ekspor dari Provinsi Jawa Barat (60,23%) dan DKI Jakarta (28,76%). komoditas ikan Arwana (Scleropages formosus), selain benih sebagian besar di ekspor dari Provinsi Kalimantan Barat (89,32%) dan Kepulauan Riau (7,03%). Sementara itu komoditas ikan hias lainnya, selain air tawar, selain benih sebagian besar diekspor dari Provinsi Bali (55,52%), DKI Jakarta (17,43%) dan Banten (14,22%). Secara detail arus perdagangan ikan hias menurut jenis komoditas ikan hias dan provinsi asal ekspor pada per triwulan 3 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.
Outlook
Ikan hias merupakan salah satu komoditas ekspor produk perikanan andalan Indonesia. Dalam lima tahun terakhir nilai ekspor ikan hias Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam masa pandemi Covid-19 nilai ekspor ikan hias relatif mengalami peningkatan, walaupun di awal pandemi terjadi penurunan nilai ekspor.
Berdasarkan hal tersebut nilai ekspor ikan hias di riwulan 4 2020 dan di tahun 2021 diperkirakan akan mengalami peningkatan. Seiring dengan semakin banyaknya negara-negara tujuan ekspor yang melonggarkan kebijakan pandemi covid-19.
Kedepan nilai ekonomi ikan hias harus dapat dinikmati oleh daerah-daerah penghasil ikan hias di Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah perlu mengkaji dan mengembangkan titik-titik ekspor dari wilayah-wilayah utama penghasil ikan hias di Indonesia.
Kontak :
Dr. Suhana (Email : suhana@suhana.web.id)