Suhana

Bogor (09/02/2017). Indonesia dikenal sebagai negara produsen ikan terbesar kedua didunia setelah China. Namun demikian tidak semua tahu wilayah mana saja di Indonesia yang menjadi basis produksi perikanan nasional. Padahal informasi ini sangat penting bagi para pelaku perikanan nasional dalam menyusun perencanaan usaha perikanan, dan bagi pemerintah juga menjadi penting dalam menyusun strategi pembangunan industri perikanan nasional.

Berdasarkan hal tersebut dalam tulisan singkat ini akan disajikan hasil analisis terkait provinsi-provinsi yang menjadi basis produksi perikanan nasional. Penilaian ini menggunakan pendekatan Location Quotient (LQ). Pendekatan ini umumnya digunakan dalam menentukan sektor-sektor mana saja yang menjadi spesialisasi di setiap lokasi. Secara umum, formula LQ ini adalah membandingkan kontribusi sektor perikanan di setiap provinsi dengan kontribusi sektor perikanan ditingkat nasional. Data yang dipakai dalam pendekatan ini adalah PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha dalam periode tahun 2010-2015 dan PDB Nasional Menurut Lapangan Usaha dalam periode tahun 2010-2015. Nilai LQ > 1, artinya provinsi tersebut merupakan sentra produksi perikanan. Sementara nilai LQ < 1, artinya provinsi tersebut bukan sentra produksi perikanan. Semakin tinggi nilai LQ provinsi menunjukan semakin besar kontribusi produksi perikanan provinsi tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa provinsi-provinsi yang menduduki ranking 10 besar sebagai provinsi penghasil produksi perikanan terbesar di Indonesia adalah Provinsi Maluku, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara, Bengkulu, Sulawesi Utara, Lampung dan Kalimantan Utara. Secara lengkap ranking masing-masing provinsi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Ranking Provinsi Sentra Produksi Perikanan di Indonesia Periode 2010-2015

Ranking Provinsi Proporsi Sektor Perikanan terhadap PDRB Provinsi (2010-2015) Proporsi Sektor Perikanan terhadap PDB Nasional (2010-2015) Location Quotient (LQ)
1 Maluku  0.14  0.02  6.79
2 Sulawesi Tenggara  0.10  0.02  5.04
3 Sulawesi Barat  0.09  0.02  4.60
4 Gorontalo  0.08  0.02  4.07
5 Maluku Utara  0.08  0.02  3.80
6 Bengkulu  0.07  0.02  3.66
7 Sulawesi Utara  0.07  0.02  3.41
8 Lampung  0.07  0.02  3.29
9 Sulawesi Selatan  0.07  0.02  3.27
10 Kalimantan Utara*  0.06  0.02  3.14
11 Kepulauan Bangka Belitung  0.06  0.02  3.10
12 Sulawesi Tengah  0.06  0.02  3.01
13 Papua Barat  0.05  0.02  2.65
14 Papua  0.05  0.02  2.37
15 Nusa Tenggara Timur  0.05  0.02  2.30
16 Bali  0.04  0.02  2.22
17 Aceh  0.04  0.02  2.09
18 Nusa Tenggara Barat  0.04  0.02  2.02
19 Kalimantan Selatan  0.03  0.02  1.63
20 Sumatera Barat  0.03  0.02  1.61
21 Sumatera Selatan  0.03  0.02  1.51
22 Riau  0.02  0.02  1.23
23 Kepulauan Riau  0.02  0.02  1.23
24 Kalimantan Tengah  0.02  0.02  1.16
25 Jawa Timur  0.02  0.02  1.09
26 Sumatera Utara  0.02  0.02  1.08
27 Jambi  0.02  0.02  0.96
28 Kalimantan Barat  0.02  0.02  0.89
29 Kalimantan Timur  0.01  0.02  0.70
30 Jawa Tengah  0.01  0.02  0.49
31 Jawa Barat  0.01  0.02  0.43
32 Banten  0.01  0.02  0.25
33 DI Yogyakarta  0.00  0.02  0.18
34 DKI Jakarta  0.00  0.02  0.02

Keterangan : *. Data PDRB Provinsi Kalimantan Utara dalam periode 2013-2015

Sumber : Analisis 2017

   Send article as PDF   

Anda mungkin juga menyukai:

error: Content is protected !!