Suhana

Bogor (28/01/2017). Tiga tulisan sebelumnya sudah membahas tentang pembudidaya ikan hias nasional (Lihat https://suhana.web.id/2017/01/24/ekonomi-ikan-hias-indonesia-1/), perkembangan produksi ikan hias nasional dalam periode 2009-2015 (https://suhana.web.id/2017/01/25/ekonomi-ikan-hias-indonesia-2-produksi-ikan-hias-nasional/) dan Perdagangan Ikan Hias dunia serta posisi Indonesia dalam perdagangan ikan hias dunia (https://suhana.web.id/2017/01/27/ekonomi-ikan-hias-indonesia-3-perdagangan-ikan-hias-dunia/). Dalam tulisan berikut akan dibahas perkembangan perdagangan ikan hias Indonesia di pasar Internasional.

***

Dalam periode tahun 2000-2013 volume ekspor ikan hias terlihat mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Namun demikian volume ekspor tersebut cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata volume ekspor ikan hias sekitar 2.796,95 ton per tahun dan pertumbuhan rata-rata mencapai 18,10 persen pertahun. Data UN-Comtrade (2014) menunjukan bahwa Tahun 2000 volume ekspor ikan hias tercatat sebesar 2.709,33 ton dan tahun 2013 meningkat menjadi 5.453,30 ton. Dalam periode tersebut tercatat volume ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2005, yaitu mencapai 5.571,07 ton. Sementara volume ekspor terendah tercatat pada tahun 2008, yaitu mencapai 1.184,328 ton.

Sementara itu volume impor ikan hias Indonesia dalam periode tahun 2000-2013 cenderung mengalami penurunan. Data UN-Comtrade (2014) menunjukan bahwa Rata-rata volume impor ikan hias Indonesia dalam periode tahun 2000 – 2013 adalah sekitar 130,36 ton pertahun. Volume impor ikan hias terbesar terjadi pada tahun 2007, yaitu mencapai 626,20 ton. Volume impor ikan hias terkecil terjadi pada tahun 2013, yaitu hanya mencapai 0,91 ton.

Nilai ekspor ikan hias Indonesia dalam periode tahun 2000 – 2013 cenderung mengalami peningkatan. Data UN-Comtrade (2014) menunjukan bahwa Nilai impor ikan hias rata-rata dalam periode tersebut tercatat sebesar 15,81 juta us $, dengan pertumbuhan mencapai 7,57 persen pertahun. Nilai ekspor ikan hias tertinggi tercatat pada tahun 2012, yaitu mencapai 29,62 juta US $, sementara nilai ekspor ikan hias terendah terjadi pada tahun 2007, yaitu hanya mencapai sebesar 8,18 juta US $. Dalam perdagangan ikan hias, nilai ekspor sangat dipengaruhi oleh harga ikan hias dipasar Internasional. Misalnya pada tahun 2005 dengan volume ekspor paling besar (5.571,07 ton), akan tetapi nilai ekspor tercatat lebih rendah dibanding tahun 2004 yang hanya mengekspor ikan hias sebesar 3.516,06 ton. Nilai ekspor tahun 2005 mencapai 14,39 juta US $, sementara nilai ekspor tahun 2004 mencapai 15,81 juta US $.

Dalam periode 2000 – 2013 neraca perdagangan ikan hias (HS 030110) menunjukan trend yang meningkat. Hal ini seiring dengan terus meningkatnya nilai ekspor ikan hias Indonesia. Rata-rata neraca perdagangan dalam periode tersebut tercatat sebesar US $ 13.462.276,78. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia dalam hal perdagangan ikan hias masih berada pada posisi net eksportir. Apalagi dalam empat tahun terakhir (2010-2013) tercatat neraca perdagangan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data UN-Comtrade (2014) menunjukan bahwa neraca perdagangan ikan hias tahun 2000 tercatat sebesar US $ 13.314.846 dan tahun 2013 meningkat tiga kali lebih besar menjadi US $ 24.185.107.

Perdagangan ikan hias Indonesia dalam periode 2000 – 2013 terus mengalami peningkatan. Bahkan puncaknya pada tahun 2013 Indonesia dapat mengalahkan Singapore dalam posisi lima besar eksportir ikan hias dunia. Dalam Periode 2000 – 2013 nilai ekspor ikan hias (HS 030110) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 8,40 persen pertahun. Pertumbuhan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan nilai ekspor rata-rata untuk total ekspor ikan dan produk perikanan (HS 03) dalam periode yang sama yang hanya mencapai 5,43 persen pertahun.

Negara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Tawar Indonesia Tahun 2015

Sementara itu terkait dengan negara tujuan ekspor ikan hias Indonesia dalam lima tahun terakhir, khususnya pasca pemberlakuan perdagangan bebas China-ASEAN (CAFTA) mengalami perubahan yang sangat signifikan. Data UN-Comtrade (2014) menunjukan bahwa negara tujuan ekspor ikan hias Indonesia tahun 2009 (Sebelum CAFTA) lebih dominan ditujukan ke negara Singapore (16,598 %), Jepang (13,791 %), USA (13,764 %) dan Malaysia (10,919 %). Sementara itu pada tahun 2013 (sesudah CAFTA) sampai saat ini negara tujuan ekspor ikan hias Indonesia berubah menjadi China (20,739 %), Hongkong (12,788 %), USA (11,430 %) dan Jepang (8,83 %). Sementara itu nilai ekspor ikan hias Indonesia ke Singapore mengalami penurunan drastis, pada tahun 2013 share nilai ekspor ikan hias Indonesia ke Singapore hanya sebesar 6,610 %). Pada tahun 2015 negara tujuan ekspor ikan hias air tawar juga masih didominasi ke wilayah China (Lihat Gambar). 

   Send article as PDF   

Anda mungkin juga menyukai:

error: Content is protected !!